Langit Tjerah menerima donasi buku bekas, buku baru, maupun alat pendidikan yang lainnya untuk kami salurkan kepada Komunitas Pendidikan maupun Taman Baca yang membutuhkan, silahkan hubungi contact person. Terima Kasih.

Thursday, August 3, 2017

GO[O]D TIME

Sebuah tulisan motivasi...

[1]. Succes Ahead
Suatu kali aku ngobrol santai dengan seorang teman, dia salah satu teman dekat yang seperti biasa kita saling bertukar pikiran membahas masalah antah-berantah dari disegala arah. Kami biasa membahas apa saja 'ngalor-ngidul nggak jelas hingga lupa sudah jam berapa. Mulai dari masalah kehidupan, hingga problema pribadi yang tak sampai merambah privasi. Singkatnya, sampailah pada pembahasan yang ringan namun cukup berbobot. Temenku ingin membuka usaha.

"Kapan lo mau mulai usaha?", Aku menyeletuk.

"Selow broh. Toh juga nanti akan indah pada waktunya.", Jawabnya sambil senyam-senyum ala motivator.

Jawaban yang sedikit menjengkelkan namun aku tak punya hak sama sekali untuk menilai bahwa itu keliru, mungkin hanyalah masalah perspektifnya aja. Aku coba memahaminya, namun kenyataannya kebiasaan temenku itu tak sebanding dengan jawabannya yang 'lumayan' terlihat bijak. Traktir temen jangan ditanya lagi, ngerokok rajin, royal pasti, travelling tekun, hingga ‘muncak’ dan susur pegunungan udah jadi rutinitas mingguan. Tak sebanding dengan jawabannya tadi yang “akan indah pada waktunya” sementara dia tak berbuat apa-apa untuk usahanya. Jawaban ‘bijak’ darinya justru diimbangi rasa malas dan tak mau berkorban.

[2]. Ilustrasi
Hingga aku mulai sedikit berani untuk mendebatnya tentang makna “Indah pada waktunya” itu sendiri. Bagiku, memang sebenarnya segala sesuatu akan indah pada waktunya, hanya saja yang jadi permasalahan disini adalah kemalasan dan kurangnya pengorbanan. Padahal yang dibutuhkan untuk mencapai mimpi adalah tekun dan mengorbankan apapun miliknya, baik untuk usahanya maupun untuk memberi manfaat pada kehidupan di sekitarnya. Malas dan tidak mau bekerja, lalu menunggu keajaiban datang adalah suatu hal yang sia-sia dan penuh omong-kosong. Kalau memang betul mempercayai bahwa semua akan indah pada waktunya, akan pasti tekun dan bekerja keras untuk menggapai cita-citanya walaupun pasti ada kegagalan yang menyambutnya disetiap jalan.

Kegagalan adalah momen indah yang Tuhan berikan untuk kita syukuri, karena dari kegagalan itu Dia ingin kita lebih giat belajar dan jitu dalam mencari akar permasalahan. Tentu dengan hasil yang tidak mengecewakan bagi diri sendiri dan pastinya membawa manfaat bagi kehidupan di sekitar. Perkara kesuksesan, itu adalah momen dari Tuhan sebagai penghargaan bagi kegagalan-kegagalan kita sebelumnya.

[3]. Success
Intinya, kalau kita punya mimpi kita harus mau bekerja dan berkorban apapun bentuknya. Kalau saja kita menghadapi kegagalan ditengah jalan, tidak perlu kecewa! Hargai momen kegagalan kita dan perbaiki, lalu bangkit kembali!. Nikmatilah waktu berproses hingga kita menerima kesempatan sukses Dari-Nya. Ada yang bilang bahwa “Hasil tak pernah membohongi proses”, Pendapat ini bisa dibetulkan. Namun perlu diingat, walau hasil tak pernah membohongi proses, ketika kita sudah menerima hasil jangan menjadikan kita lena dan tak berproses lagi.

Jangan malas!

...

Saling lontar pendapat udah mulai panas dan dari situ aku dapat menggali ilmu darinya, begitupun mungkin dia juga dapat menggali ilmu dariku. Aku sangat menyadari bahwa pendapatku tak dapat dipaksakan untuknya, akupun berhak untuk tidak menyetujui pendapatnya. Semua hanyalah masalah tafsir, setuju atau tidak setuju adalah hal yang biasa, yang membuatnya luar biasa adalah argumen yang mendasarinya. Disitulah kita mulai harus mengedepankan peranan ‘toleransi’.

[4]. Tolerate
Happy Go[o]d Time, God Bless!


 Sumber Gambar :


Written By : Pieter Tupanwael – Langit Tjerah
Editor : Vrandes

No comments:

Post a Comment

Designed By Langit Tjerah